Sabtu, 30 Juli 2011

Biodata Abi

Nama : Drs. Oan Hasanuddin, MA.
NIP. : 196307152000031004
Pangkat/Golongan : Penata (III/C)
Jabatan : Guru SMA Negeri 8 Pekanbaru, Koordinator
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Alamat : Jl. Delima, Gg. Delima XII Komplek Pesantren Umar
bin Khatab, Kelurahan Delima, Kec. Tampan,
HP. 081365712448, Pekanbaru.

Sejak bertugas di SMA Negeri 8 Pekanbaru mulai tahun ajaran 2000/2001 sampai sekarang, telah menunjukkan prestasi dan dedikasinya yang menonjol antara lain sebagai berikut:

1. Utusan guru Pelatihan ke Singapura untuk mengikuti Training in Instructional Tehniques (2003)

2. Guru perintis yang mengembangkan metode Team Teaching (2004 – sekarang)

3. Guru yang membuat Rencana Pembelajaran dan mengimplementasikannya dengan mengintegrasikan metode Tell-Show-Do dengan Imtaq (2003- sekarang)

4. Guru yang pertama kali menghasilkan media pembelajaran berbasis IT menggunakan website statis pada mata pelajaran biologi (2007). Media pembelajaran ini telah menjadi juara I pada Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Provinsi Riau Dalam Rangka Hari Pendidikan Nasional Tahun 2010.

5. Menjadi anggota tim Penatar Tingkat Nasional dalam “Orientasi Telekolaborasi e-dukasi.net” di Pustekkom Depdiknas Jkarta (2007).

6. Menjadi anggota tim Monitoring dan Evaluasi Telekolaborasi e-dukasi.net untuk SMA Negeri 2 Mataram NTB (16-31 Desember 2007).

7. Menjadi penatar pengembangan media pembelajaran berbasis website untuk guru SMAN 8 Pekanbaru dan untuk guru-guru kota pekanbaru. (2008-2009)

8. Guru moderator utusan propinsi Riau dalam pembelajaran berbasis internet dengan metode telekolaborasi pada website pendidikan www.e-dukasi.net pustekkom depdiknas. Beberapa materi yang diasuh antara lain: (2007-sekarang)
1) Kebakaran hutan atau pembakaran hutan?
2) Siapa salah Internet atau “insannet”?
3) Tanda-tanda kiamat dalam tubuh manusia. 

9. Guru yang telah membuat sebuah buku integrasi antara ilmu biologi, kesehatan, metode akupunktur, dan fiqih Islam yang berjudul “Mukjizat Berwudhu”. Diterbitkan oleh penerbit Nasional, sudah cetakan ke-2 dan sudah dialihbahasakan ke dalam bahasa Malaysia untuk diterbitkan di Malaysia. Kata pengantar buku oleh Prof. Dr. H. Tabrani Rab dan Prof. Dr. H. Helmi Karim, MA (2007-2009)

10. Guru yang telah menerbitkan enam edisi bulletin fiqih kesehatan Syifaaul Hisaab. (2008)

11. Berkiprah di bidang sosial kemasyarakatan sebagai ketua yayasan Daarul-Hisaab yang bergerak pada unit kegiatan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPA), pelatihan/kursus life skill kesehatan, konsultasi kesehatan gratis melalui radio Pekanbaru FM dan blogwww.Syifapunktur.wordpress.com serta pengobatan akupunktur. (1990 – sekarang)

12. Guru koordinator perintis di bidang lingkungan hidup dengan beberapa prestasi cemerlang yang telah dihasilkan antara lain: (2007-sekarang)
1) Pembuatan areal Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
2) Telah menghasilkan produk berupa kompos, hasta karya 3 R dan pembibitan tanaman.
3) Telah mengadakan berbagai macam lomba yang bertemakan lingkungan hidup sebagai proses caracter building serta mengadakan beberapa kali seminar dalam rangka hari-hari lingkungan hidup sedunia.
4) Pembuatan Laboratorium Alam pada 1,5 ha. lahan yang awalnya sebagai lahan Tempat Pembuangan Sampah di belakang SMAN 8 Pekanbaru. Telah diresmikan oleh bapak Walikota Pekanbaru (2008). Di dalamnya terdapat antara lain: areal tanaman obat, tempat pembibitan, nature class, kolam ikan, kambing, kebun botani, lahan sayuran dan sebagainya.
5) Juara II lomba lingkungan hidup tingkat Nasional (2008).
6) Berperan aktif mengantarkan sekolah calon adiwiyata 2009.
7) Mendapat penghargaan sekolah perintis school green dari Walhi.
8) Merintis adanya Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup SMA Negeri 8 Pekanbaru dengan pengembangan materi 5 R.
9) Menjadi sekolah tujuan studi banding dan rujukan dalam masalah lingkungan hidup dan Pendidikan Lingkungan Hidup dari beberapa sekolah/instansi di provinsi Riau dan provinsi lain.
10) Bekerjasama dengan beberapa instansi pemerintah dan LSM, antara lain dinas pertanian kota pekanbaru, dinas PU, PPLH regional Sumatra, dinas kehutanan propinsi riau, BLH kota Pekanbaru, BP DAS, Walhi, WWF, dan sebagainya.
11) Pencipta lagu Mars Pendidikan Lingkungan Hidup yang dijadikan salah satu lagu wajib di setiap upacara hari senin SMAN 8 Pekanbaru.
12) Telah dibuat materi Pendidikan Lingkungan Hidup berbasis website statis berkapasitas 78 GG. Sekarang sedang dirancang blog PLH (www.plh8.wordpress.com )
13) Persiapan Laboratorium Alam SMA Negeri 8 Pekanbaru sebagai Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Propinsi Riau yang akan diresmikan oleh Gubernur Propinsi Riau pada tahun ajaran 2009/2010.
13. Guru berprestasi peringkat I tingkat kota Pekanbaru tahun 2009.
14. Guru berprestasi peringkat I tingkat provinsi Riau tahun 2009.
15. Guru berprestasi Nasional tahun 2009
16. Peraih Intel Pentium Award tingkat Nasional katagori Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Imtaq tahun 2009.
17. Juara I Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Provinsi Riau Dalam Rangka Hari Pendidikan Nasional, Katagori Media Presentasi Pembelajaran Tahun 2010.
18. Juara Harapan I Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Provinsi Riau Dalam Rangka Hari Pendidikan Nasional, Katagori Karya Tulis Ilmiah Tahun 2010.

 Source :

Senin, 25 Juli 2011

Fatwa-Fatwa Tentang Merokok II


Mengharamkan rokok adalah suatu keputusan besar yang berdampak besar pula. Dampak manfaat sangat besar bila hal tersebut terlaksana dengan baik karena lebih mangutamakan manfaat daripada mudharatnya. Untuk menentukan keputusan yang besar itu para ulama harus mempertimbangkan banyak dalil dalam agama islam dan digabungkan dengan informasi dan data kesehatan tentang bahaya dan mudharatnya merokok baik untuk diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Keputusan besar tersebut pasti akan menimbulkan kontroversi yang sangat besar pula mengingat, kenikmatan rokok tersebut sulit untuk dihilangkan. bagi kelompok pendukung haram rokok pasti akan mahfum karena demkian ganasnya bahaya rokok bagi umat manusia. Bagi penentangnya banyak faktor yang menjadi alasan karena selain sulit menghilangkan rokok, alasan klasik ruginya menutup pabrik rokok, alasan dalil agama dan berbagai alasan yang perlu perdebatan lama. Sedangkan data ilmiah kerugian merokok sudah nyata mengganggu perokok dan manusia di sekitarnya. Tetapi yang pasti berbagai ulama di berbagai negara Islam dunia sudah mulai mengharamkan rokok bagi umatnya.

Meski tidak ada ayat Alquran, hadits Nabi Muhammad SAW dan pendapat ulama empat mazhab yang menyatakan rokok sebagai barang haram, ulama Quraish Shihab punya alasan yang menguatkan pendapatnya bahwa rokok cenderung haram. Rokok, menurut Quraish, memiliki dampak yang teramat buruk untuk kesehatan dan hal itu tidak sesuai dengan tujuan keberagamaan. Padahal tujuan keberagamaan adalah memelihara kesehatan, akal, harta benda, dan kehormatan. “Hukum Islam bisa ditetapkan sesuai zaman. Kalau ada yang dampaknya buruk, jelas dilarang. Jika tidak terlalu, istilahnya makruh atau tidak disenangi,” kata beliau.

MUI DAN PP Muhamadiyah Mengharamkan Rokok

Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa haram merokok. Ini didukung kemudian dengan fatwa sama yang dikeluarkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majlis Tarjih dan Tajdid. “Perbuatan merokok mengandung unsur menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan,” jelas Pimpinan PP Muhammadiyah Bidang Tarjih Yunahar Ilyas di Jakarta, Rabu (10/3), mengenai latar belakang lahirnya fatwa itu.  Saat ini kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok rendah. Begitu pula perihal larangan merokok di tempat umum. Dari sinilah lahir Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Sementara MUI berpendapat fatwa haram merokok tak harus diberlakukan seketika. “Al Quran ketika mengharamkan sesuatu yang sudah membudaya dalam masyarakat, itu ditempuh cara yang bertahap,” kata Wakil Ketua Fatwa MUI Ali Mustafa Ya`qub. Ketika masih menjadi pro dan kontra, ada satu yang sudah pasti menolak. Yakni industri rokok dan buruhnya. Sebagai salah satu negara penghasil tembakau, ribuan buruh menggantungkan hidupnya dari rokok. Ini diiringi dengan meningkatnya perokok Indonesia dari tahun ke tahun.
 
Mengapa Rokok Haram?
Berbagai dalil menunjukkan mengapa rokok haram karena merusak diri sendiri dan orang lain:

  • “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah:195] 
  • Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu’aib, maka ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan.” [Al ‘Ankabuut:36]
  • “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya” [Al A’raaf:56]
  • “Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan” [Asy Syu’araa:183]
  •  Dari Sa’id Sa’d bin Malik bin ra, bahwa Rasululloh SAW bersabda, “Dilarang segala yang berbahaya dan menimpakan bahaya.” (Hadits hasan diriwayatkan Ibnu Majah, Daruquthni, dan Malik dalam Al-Muwatha’)
  • Allah dan Rasulnya menghalalkan segala yang baik dan mengharamkan semua yang buruk: “Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” [Al A’raaf:157]
  • Sering orang merokok di tempat umum sehingga mengganggu orang lain. Bau dan asap rokok mengganggu orang lain. Ini adalah dosa besar. Jangankan rokok yang haram, orang yang makan bawang putih yang halal karena baunya mengganggu dilarang masuk ke dalam masjid:
  • Ibnu Umar ra. berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. dalam perang Khaibar pernah bersabda: Barang siapa makan buah ini (bawang putih), maka janganlah ia memasuki mesjid. (Shahih Muslim No.870)
  • Anas ra.: Bahwa Dia pernah ditanya tentang bawang putih. Anas menjawab: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda: Barang siapa yang makan pohon ini (bawang putih), maka janganlah ia dekat-dekat kami dan jangan ia ikut salat bersama kami. (Shahih Muslim No.872)
  • Jabir ra. berkata: Rasulullah saw. melarang makan bawang merah dan bawang bakung. Suatu saat kami butuh sekali sehingga kami memakannya. Beliau bersabda: Barang siapa yang makan pohon tidak sedap ini, janganlah ia mendekati mesjid kami. Sesungguhnya para malaikat akan merasa sakit (karena aromanya) seperti halnya manusia. (Shahih Muslim No.874)
  • Rokok haram karena merupakan pemborosan. Jika sebungkus rokok Rp 8.000, maka sebulan orang tersebut harus mengeluarkan Rp 240 ribu untuk hal yang justru merusak dirinya sendiri dan orang lain. Padahal uang tersebut bisa digunakan untuk menyekolahkan 2 orang anaknya. Allah melarang sifat boros yang merusak seperti itu: ”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]
  • Merokok haram karena bukan hanya tidak berguna, tapi justru merusak:
  • Abu Hurairoh ra berkata: “Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya) Kalau mengerjakan hal yang tidak berguna saja berarti ke-Islamannya tidak baik, apalagi orang yang mengerjakan hal yang merusak. Orang yang merokok paling tidak menghabiskan 10 menit untuk setiap batang rokok yang dia hisap. Jadi kalau 12 batang sehari, dia menghabiskan 120 menit setiap hari untuk hal-hal yang merusak. Mayoritas ulama berpendapat jika tidak makruh, maka rokok itu adalah haram. Oleh sebab itu, sudah saatnya ummat Islam meninggalkan rokok. Tidak pantas ummat Islam menghamburkan uang untuk sesuatu yang merusak dirinya dan dibenci oleh Allah SWT.
  • MUI harus mengeluarkan Fatwa Haram Merokok. Apalagi ulama di Saudi, Malaysia, dan Iran sudah mengharamkannya.
  • “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah:195]
  • Ternyata penelitian membuktikan perokok pasif (istri, anak, dan orang yang berada dekat perokok) justru mendapat bahaya lebih banyak. Kenapa? Karena para perokok tidak menghirup asap rokoknya. Tapi menghembuskan asap rokoknya sehingga terhisap orang lain (perokok pasif) “Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan” [Asy Syu’araa:183]
  • Dari Sa’id Sa’d bin Malik bin ra, bahwa Rasululloh SAW bersabda, “Dilarang segala yang berbahaya dan menimpakan bahaya.” (Hadits hasan diriwayatkan Ibnu Majah, Daruquthni, dan Malik dalam Al-Muwatha’)
  • Merokok haram karena selain membahayakan diri dan orang lain juga merupakan pemborosan. Allah menyebut pemboros sebagai saudara syaitan  ”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros itu adalah saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]
  • Merokok haram karena bukan hanya tidak berguna, tapi justru merusak: Abu Hurairoh ra berkata: “Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)
  • Jika pabrik rokok ditutup kan para buruh akan menganggur? Pemerintah harus mengantisipasi hal ini. Diperkirakan ada sekitar 400 ribu buruh rokok di Indonesia yang menghidupi 1,6 juta orang (0,7%). Pemerintah harus menyediakan anggaran untuk memberi buruh tersebut modal berupa lahan untuk bertani/beternak, uang untuk usaha, atau pabrik untuk bekerja. Jika tiap buruh dapat bantuan Rp 50 juta, maka harus dianggarkan Rp 20 trilyun berupa pinjaman lunak tanpa agunan agar tidak terjadi gejolak. Dengan menaikan cukai rokok sebesar 100% setahun sebelum penutupan pabrik (ini jika pabrik ditutup). Dari sini bisa didapat sekitar Rp 70 Trilyun. Uang Rp 184 trilyun/tahun yang biasa dibelanjakan untuk rokok tetap akan ada. Bahkan dengan tidak merokok, kesehatan dan produktivitas orang tersebut bisa meningkat sehingga dia bisa mendapat lebih misalnya Rp 250 trilyun/tahun. Uang tersebut bisa dia belikan susu, makanan, biaya berobat, dan sekolah bagi anaknya. Industri rokok memang tutup, tapi industri lain seperti peternakan susu, pabrik susu, pedagang susu, klinik kesehatan, sekolah akan berkembang dan menyerap tenaga kerja baru. Toh sebelum ada pabrik rokok orang juga tetap bisa hidup dan bekerja.
  • Tidak usah takut dengan mengharamkan rokok maka karyawan pabrik rokok akan dirugukan. Kalau argumen ini diterima, maka minuman keras dan narkoba juga jangan diharamkan karena banyak orang bisa bekerja di pabrik minuman keras/narkoba atau jadi pedagang minuman keras/narkoba. Tapi karena berbahaya, pemerintah melarang narkoba. Meski banyak menyerap pekerja, toh Nabi Muhammad tidak ragu-ragu menyampaikan bahwa babi dan minuman keras itu haram kepada ummatnya. Begitu mendengar fatwa ummat Islam segera menumpahkan arak yang ada di rumah-rumah ke jalan sehingga ketika itu jalan jadi berbau arak. Sesuatu yang merusak meski ada manfaatnya haram jika kerusakannya lebih besar dari manfaatnya. ”Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya…” [Al Baqarah:219] 


Fatwa-Fatwa Tentang Merokok


Selama ini, umat Islam di Indonesia meyakini bahwa merokok itu hukumnya hanya makruh. Keyakinan tersebut sesungguhnya saat ini sudah tidak relevan lagi, dan harus ditinjau ulang. Karena, ulama terdahulu yang mengatakan bahwa rokok itu makruh hukumnya, belum mengetahui besarnya dampak negatif rokok pada waktu itu. Kini sudah begitu banyak penelitian di dunia yang menyimpulkan bahwa rokok amat sangat membahayakan kesehatan. Sedangkan menurut ajaran Islam, segala sesuatu yang membahayakan adalah haram dan harus dijauhi. 

Menurut informasi yang diperoleh dari sebuah situs (rokok.komunikasi.org), di dalam sebatang rokok mengandung sekitar 4000 elemen, yang 200 di antaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan (mengandung racun), 43 di antaranya pemicu kanker, dan secara global, konsumsi rokok membunuh satu orang setiap 10 detik. Ada tiga racun utama pada rokok, yaitu tar, nikotin, dan karbon monoksida. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Sedangkan nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat nikotin ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Racun ketiga yaitu karbon monoksida, adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

Fatwa Seluruh Jenis Rokok Haram

Soal:
Bismillah, shalawat dan salam atas Rasulillah. Amma ba’du. Apa hukumnya menghisap rokok kretek?

Fatwa:
Alhamdulillah, shalawat dan salam atas Rasulillah, dan atas sahabatnya, wasallama. Amma ba’du:
Adapun merokok dengan segala jenis-jenisnya dan bentuk-bentuknya adalah haram karena kejinya dan bahayanya pada perokok, dan gangguannya terhadap orang sekitar perokok. Allah Ta’ala telah berfirman:

وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ [الأعراف: 157].

‘…dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk_.’_ (QS Al-A’raf: 157).

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
{ لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ } .
Tidak boleh membahayakan dan tidak boleh membahayakan (orang lain dan diri sendiri).
(Hadits dikeluarkan oleh Malik dalam Al-Muwattha’, Ibnu Majah, Ad-Dara Quthni, dan dihasankan oleh As-Suyuthi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Wallahu a’lam.
Mufti Markaz Fatwa dengan bimbingan Dr Abdullah Al-Faqih. (Fatawa As-Syabakah Al-Islamiyyah juz 91/ halaman 30).  (فتاوى الشبكة الإسلامية – (ج 91 / ص 30))


Para ulama yang telah mengharamkan rokok dan mencegahnya di antaranya:
  1. Dari ulama Mesir, Syaikh Ahmad As-Sanhuri Al-Bahtuni Al-Hanbali, dan Syaikh madzhab Al-Maliki, Ibrahim Al-Laqani.  
  2. Dari Ulama Maghrib (Maroko) Abul Ghaits Al-Qasshash Al-maliki.  
  3. Dari Ulama Dimasq (Damaskus) An-Najmul Ghuza Al-‘Amiri As-Syafi’i.  
  4. Dari Ulama Yaman, Ibrahim bin Jam’an, dan muridnya, Abu Bakar Al-Ahdal.  
  5. Dari Ulama Al-Haramain (Makkah dan Madinah), Al-Muhaqqiq ‘Abdul Malik Al-‘Ishomi dan muridnya, Muhammad bin ‘Ajlan, pensyarah Kitab Riyadhus Shalihin, dan As-Sayyid ‘Umar Al-Bashri.  
  6. Di Diyar (Rumiyah) Syaikh Muhammad al-Khawajah dan ‘Isa As-Syahadi (atau As-Syahawi) Al-Hanafi, dan Makki bin Farukh, As-Sayyid Sa’ad Al-Balkhi, dan Al-Madini, dan Muhammad Al-Barzanji Al-Madini as-Syafi’i. Semua mereka ini adalah dari ulama ummat dan ulama-ulama besar, mereka telah berfatwa tentang haramnya dan mencegahnya dari mengelolanya.  (Fatawa dan surat-surat Muhammad bin Ibrahim Alu Al-Syaikh, juz 12 halaman 80).
  

cr : http://nahimunkar.com/mui-dan-fatwa-haram-rokok/  

Fatwa Muhammadiyah Tentang Merokok


Lima tahun lalu, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah masih memfatwakan rokok mubah. Namun fatwa itu tahun ini diubah menjadi haram. Kontroversi pun bermunculan.

Kenapa Muhammadiyah mengubahnya? Betulkah karena terkait bantuan dari luar negeri yang diterima organisasi ini?

Dalam situsnya, Majelis Tarjih dan Tajdid memiliki alasan kenapa Muhammadiyah kini memfatwakan rokok haram. Dalam tanya jawab soal fatwa rokok haram, dijelaskan tahun 2005 lalu, Majelis Tarjih dan Tajdid belum memiliki cukup data dan informasi yang bisa disampaikan kepada para perumus fatwa. “Dan setelah dilakukan kembali beberapa kajian dengan mengundang para ahli kesehatan, demografi dan sosiolog, maka Majelis Tarjih dan Tajdid mengubah fatwa merokok mubah menjadi haram,” demikian penjelasan Majlis Tarjih dan Tajdid.

Dalil Rokok Haram
Muhammadiyah mengeluarkan fatwa haram rokok yang tujuannya untuk mengupayakan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagai bagian dari tujuan syariah (hukum Islam). Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, fatwa haram merupakan ijtihad para ulama. “Ini lompatan setelah majelis tarjih mengkaji lebih mendalam soal rokok. Pada 2005, menetapkan hukumnya mubah. Begitu pula pada 2007,” ujarnya.

Berikut dalil yang melandasi diambilnya keputusan bahwa merokok hukumnya adalah haram sebagaimana VIVAnews kutip dari naskah Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid bernomor 6/SM/MTT/III/2010:
  1. Merokok termasuk kategori perbuatan melakukan khabaa’its (kotor/najis) yang dilarang dalam Al Quran Surat Al a’raf (ayat) 157. 
  2. Perbuatan merokok mengandung unsur menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan dan bahkan merupakan perbuatan bunuh diri secara perlahan sehingga itu bertentangan dengan larangan Al Quran Al Baqarah (ayat) 2 dan An Nisa (ayat) 29.
  3. Perbuatan merokok membahayakan diri dan orang lain yang terkena paparan asap rokok sebab rokok adalah zat adiktif plus mengandung 4000 zat kimia, 69 di antaranya adalah karsinogenik/pencetus kanker (Fact Sheet TCSC-AKMI, Fakta Tembakau di Indonesia) sebagaimana telah disepakati oleh para ahli medis dan para akademisi kesehatan. Oleh karena itu merokok bertentangan dengan prinsip syariah dalam hadits Nabi SAW bahwa “tidak ada perbuatan membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain.”
  4. Rokok diakui sebagai zat adiktif dan mengandung unsur racun yang membahayakan walaupun tidak seketika melainkan dalam beberapa waktu kemudian sehingga oleh karena itu perbuatan merokok termasuk kategori melakukan sesuatu yang melemahkan sehingga bertentangan dengan hadits Nabi SAW yang melarang setiap perkara yang memabukkan dan melemahkan.
  5. Oleh karena merokok jelas membahayakan kesehatan bagi perokok dan orang sekitar yang terkena paparan asap rokok, maka pembelanjaan uang untuk rokok berarti melakukan perbuatan mubazir (pemborosan) yang dilarang dalam Al Quran Surat Al Isra (ayat) 26-27.
  6. Merokok bertentangan dengan unsur-unsur tujuan syariah (maqaasid asy-syariiah) yaitu perlindungan agama, jiwa/raga, akal, keluarga dan harta. (cr : http://thetruthislamicreligion.wordpress.com/2010/04/06/fatwa-muhammadiyah-rokok-haram-dalil-dan-kontroversinya/)

Jumlah Perokok Di Indonesia



Merokok sudah menjadi suatu kegiatan yang sering kita lihat dimanapun kita berada. Indonesia yang merupakan salah satu penghasil tembakau terbaik di dunia, ternyata ikut serta dalam penambahan jumlah perokok di dunia setelah China dan India. Berikut beberapa data mengenai jumlah perokok di Indonesia. Dan yang lebih mengejutkan, tidak hanya orang dewasa, anak-anak dan remaja pun sudah mengerti tentang benda berbentuk tabung dan panjang ini.


Diagram Jumlah Perokok di Dunia


Jumlah perokok di seluruh dunia = 1.35 miliar orang 


Statistik Perokok Indonesia

Statistik Perokok dari kalangan anak-anak dan remaja
Pria = 24.1% anak/remaja pria
Wanita = 4.0% anak/remaja wanita
Atau 13.5% anak/remaja Indonesia

Statistik Perokok dari kalangan dewasa
Pria = 63% pria dewasa
Wanita = 4.5% wanita dewasa
atau 34 % perokok dewasa

Jumlah penduduk Indonesia = 237,641,326 orang
Jumlah penduduk laki-laki = 119,630,913 orang
Jumlah penduduk perempuan = 118,010,413 orang
Jumlah seluruh perokok di Indonesia = 27.6% dari total penduduk Indonesia


 Diagram Jumlah Perokok di Indonesia

Berikut diagram perbandingan orang yang merokok dan tidak merokok di Indonesia :


Jumlah persentase penduduk Indonesia yang merokok adalah sekitar 27.6%. Artinya, setiap 4 orang Indonesia, terdapat seorang perokok. Angka persentase ini jauh lebih besar daripada Amerika saat ini yakni hanya sekitar 19% atau hanya ada seorang perokok dari tiap 5 orang Amerika. Perlu diketahui bahwa pada tahun 1965, jumlah perokok Amerika Serikat adalah 42% dari penduduknya. Melalui program edukasi dan meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat tanpa rokok (ditambah pelarangan iklan rokok di TV dan radio nasional), selama 40 tahun lebih Amerika berhasil mengurangi jumlah perokok dari 42% hingga kurang dari 20% pada tiga tahun terakhir.



cr : http://uqhyworldcreations.blogspot.com/2011/03/10-negara-dengan-jumlah-perokok.html  

Minggu, 24 Juli 2011

My Hand



Apa yang bisa dilakukan oleh tanganku?
Memasak, membersihkan rumah, serta menulis
Menyentuh, meraba, mengambil sesuatu, juga bisa dilakukan oleh tanganku
Lalu, mengapa tanganku tidak dapat menjaga "itu"?

"Itu"...
Sesuatu yang sering dilupakan
Sesuatu yang penting dan diperlukan
Lalu, apa yang terjadi jika yang penting itu dilupakan?

Tanganku...
Aku harus bisa menggerakkan tanganku
Aku harus bisa membangunkannya
Sehingga aku dapat menjaga "itu" dengan baik...







Apa yang disebabkan rokok di dalam tubuhmu?



Rokok memiliki dampak yang sangat buruk, sebab rokok merusak hampir seluruh organ tubuh manusia, oleh karena itu merokok dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang sangat banyak, sedikitnya ada 24 penyakit yang fatal, misalnya kanker dan penyakit jantung. Dampak buruk merokok bagi kesehatan ini biasanya akan muncul dalam jangka waktu yang lama, di atas 5 tahun. Produk tembakau khususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau yang disedot, ataupun tembakau tanpa asap.

Di dalam daftar di bawah diuraikan berbagai macam penyakit dan bagian-bagian tubuh yang dapat dipengaruhi oleh efek buruk merokok. Pria atau wanita yang merokok menghadapi resiko buruk yang sama, yaitu kematian. Selain itu ada resiko yang khusus bagi wanita yaitu terganggunya fungsi reproduksi.

Sampai saat ini tidak ditemukan satupun akibat baik dari menghisap rokok. Karena dampaknya yang sangat buruk bahkan dari kalangan agama pun sepakat untuk ikut mengurangi kebiasaan merokok di masyarakat, yaitu dengan mengeluarkan rekomendasi pelarangan merokok.

Berikut adalah penyakit-penyakit dan gangguan kesehatan pada organ tubuh yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.





Kanker :
  • Paru-paru (lung cancer)
  • Oral cavity
  • Pharynx
  • Larynx
  • Oesophagus (squamous cell carcinoma)
  • Oesophagus (adenocarcinoma)
  • Pancreas
  • Urinary bladder
  • Renal pelvis
  • Kidney (renal cell carcinoma)
  • Stomach
  • Uterine cervix
  • Granulocytic cells of bone marrow (myeoloid leukaemia)
  • Nasal cavities
  • Nasal sinuses
  • Liver

Sistem Pernafasan :
  • Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
  • Acute respiratory illnesses including pneumonia
  • Premature onset of and an accelerated decline in lung function
  • All major respiratory symptoms in adults, including coughing, phlegm, wheezing & dyspnoea
  • Poor asthma control

Sistem Kardiovaskular :
  • Coronary heart disease (CHD)
  • Cerebrovascula disease
  • Aortic aneurysm
  • Peripheral arteria

Penyakit lainnya :
  • Gastric ulcer
  • Cataract
  • Periodontitis
  • Duodenal ulcer
  • Adverse surgical outcomes related to wound healing and respiratory complications
  • Hip fracture
  • Reduced fertility in females
  • Crohn's disease
  • Age-related macular degeneration
  • Tobacco amblyopia
  • Osteoporosis

Gangguan sistem pernafasan khusus pada bayi / anak, yang ibunya merokok:
  • Impaired lung growth
  • Early-onset of lung function decline
  • Respiratory symptoms including coughing, phlegm, wheezing dyspnoea
  • Asthma-related symptoms (wheezing)

Sistem Reproduksi Wanita :
  • Pregnancy complications
  • Preterm delivery and shortened gestation
  • Foetal growth restrictions and low birth weight
  • Sudden infant death syndrome (SIDS)


diolah dari: Tobacco or Health in The European Union 2004

Apa alasan remaja merokok?


Salah satu hal yang masih memprihatinkan di dunia remaja saat ini adalah aktivitas merokok. Semakin bertambahnya tahun, fenomena merokok di kalangan pelajar semakin marak. Kalau dulu usia paling muda yang berani merokok adalah SMP, kini kita sudah bisa menemukan anak kelas 4 SD yang merokok secara diam-diam bahkan terang-terangan.
 
Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain.
 
Kenapa, sih remaja merokok? Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:
 
1. Faktor orangtua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.
 
2. Temanku merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991).
 
3. Pribadiku
Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
 
4. Iklan rokok ternyata...
Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu. 
 
Nah, jika kamu sudah terperangkap dalam status perokok saat ini, tenang saja. Ada berbagai upaya pencegahan jika kamu ingin berubah.
 
1. Kampanye anti rokok juga bagus loh untuk mencegahnya, apalagi jika melibakan sekolah, televisi, radio, dan berbagai media lainnya. Tentunya dengan menyampaikan pesan-pesan yang bermakna.
 
2. Orang tua merokok? Tidak harus ditiru, kan? Ingat, kita punya akal sehat dan sudah mempunyai kemampuan untuk memutuskan sendiri mana yang baik untuk dirimu.
 
3. Meskipun iklan-iklan rokok sekarang ini bagus-bagus, sebaiknya kita harus mulai belajar untuk tidak terpengaruh.
 
4. Orang tuaku tidak merokok, tapi teman-temanku merokok. Gimana, ya? Tak ada salahnya kamu menolak. Percaya dirilah untuk menolak godaan tersebut. Coba berikan alasan yang logis pada mereka, misalnya dampak negatif merokok itu bagaimana, lebih banyak manfaatnya atau kerugiannya, dll.
 
5. Ikut pelatihan atau semacam gerakan anti merokok, seru juga tuh! Kamu akan belajar berkomunikasi, membuat keputusan sendiri, berlatih untuk menyesuaikan diri dengan rasa cemas (anxietas), belajar untuk menghadapi tekanan dari kelompok/teman sebaya, dll.
 
6. Yang paling penting adalah motivasi dari dalam dirimu sendiri untuk tidak merokok. Larangan, hukuman, atau pun paksaan akan percuma jika tak ada dorongan dari dalam diri remaja itu sendiri.




cr : http://freedomofme.multiply.com/journal/item/186/Masih_remaja_kok_sudah_merokok

Pohon?



Pohon...
Tidak hanya berwarna hijau
Tidak hanya bertubuh tinggi
Jenisnya tidak cuma ada satu

Pohon...
Aku melihatnya dimana saja
Aku membutuhkannya dimana saja
Aku harus menyayanginya dimana saja

Pohon...
Bukan hanya sebuah benda yang bergerak pasif
Bukan hanya sebuah benda yang dipelajari di Biologi
Dan bukan hanya sebuah benda yang dilewati ketika kita berjalan kaki

Pohon...
Telah membantu kita selama ini
Mampu menghidupi kita dengan hasil kerja kerasnya
Dan pohon juga adalah salah satu lambang di Pancasila

Begitulah istimewanya Pohon...
Kita tidak bisa menjadi istimewa jika tidak ada pohon
Kita tidak mampu tertawa jika pohon telah tiada
Maka, mari kita jaga dan sayangi pohon-pohon itu bersama!


cf pict : http://www.2020site.org/trees/images/oak-tree.jpg

Senin, 18 Juli 2011

Sekecil Dunia : Replant In My Heart


PRANGG…
Adit menatap pot bunga yang telah hancur berkeping-keping itu dengan kaget. Ia sama sekali tidak berniat untuk menjatuhkannya, apalagi merusaknya. Ia hanya kaget dengan keberadaannya. Oleh karena itu, mungkin tangannya reflek mengambil pot bunga itu dan memecahkannya satu detik kemudian. 



Bu Niken yang sedang mengawasi anak-anak muridnya bekerja di halaman belakang sekolah pun langsung menuju ke lokasi kejadian. Ia melihat ke bawah kaki Adit dengan mata yang terbelalak. Ia lalu menatap orang yang sudah menjatuhkan pot bunga itu. Adit tentu tidak membalasnya. Ia merasa bersalah sekali. Ia tahu, Bu Niken, Guru Biologinya itu pasti sekarang sangat marah padanya.

“Siapa yang sudah menjatuhkan pot bunga itu, Aditya?” tanya Bu Niken, dengan tampang garangnya.

Adit menelan ludahnya dengan berat. “Sa… saya yang sudah menjatuhkan pot bunga ini, Bu,” jawab Adit, jujur dengan terbata-bata.

Bu Niken melipat tangannya di depan dada. “Apakah saya memberi tugas pada anda untuk merusak tumbuhan-tumbuhan yang ada disini, Aditya Rio Putra?” tanya Bu Niken, dengan tatapan matanya yang tajam.

Adit segera menggeleng. Bu Niken menarik napasnya dengan pelan. Ia lalu melihat ke arah Adit yang terus menunduk karena merasa bersalah.

“Kamu ikut saya ke ruang guru sekarang,” ucap Bu Niken, lalu berjalan meninggalkan semua murid-muridnya. 

Adit mengangguk dan mengikuti langkah kaki Bu Niken menuju ke ruang guru. Sesampainya di ruang guru, Bu Niken mempersilahkan Adit untuk duduk.

“Kamu tahu kan, saya marah sekali sama kamu.” Bu Niken mulai bicara. “Selama ini saya mengenal kamu sebagai anak yang baik. Tetapi, kenapa sekarang kamu malah mengacau?”

“Maafkan saya, Bu. Saya tidak bermaksud memecahkan pot bunga itu. Tetapi… sebenarnya… sebenarnya saya… sebenarnya saya…” 

Bu Niken memotong ucapan Adit. “Sebenarnya kamu kenapa, Aditya? Setahu Ibu, kamu suka dengan pelajaran Biologi. Yang Ibu tahu juga kamu ingin menjadi dokter. Memangnya kamu kenapa? Tidak suka Biologi lagi?” tanya Bu Niken.

Adit langsung menggeleng kuat. “Saya suka Biologi, Bu. Sangat suka malah. Tetapi, saya kurang suka sama tumbuhan. Mungkin kalau Biologi tidak mempelajari tentang tumbuhan, saya akan semakin cinta sama biologi,” jawab Adit.

“Tidak suka? Apa alasan kamu?” tanya Bu Niken lagi.

“Karena dulu saya…” Adit memutus perkataannya.

Aku harus bilang sama Bu Niken tentang hal itu gak, ya?, tanya Adit dalam hati. Bu Niken dapat melihat kegelisahan Adit itu. 

“Kamu malas menanam pohon? Benar begitu?” tanya Bu Niken sekali lagi, mencoba mencari jawaban yang tepat. “Sekolah kita kan sekolah adiwiyata, tidak mungkin kan jika kamu tidak  suka menanam pohon. Apa kata orang nanti, Adit?”


Adit kembali menundukkan wajahnya. “Maaf, Bu. Sekali lagi saya minta maaf sama Ibu. Saya sudah mengecewakan Ibu. Saya memang seharusnya dihukum,” kata Adit.

“Ibu akan menghukum kamu, Adit. Kamu harus mengikuti klub lingkungan di sekolah selama satu bulan. Ibu yakin, ini akan membantu kamu supaya suka menanam tumbuhan. Yang jelas, setelah kejadian ini, Ibu tidak ingin mendengar ada yang bilang tidak suka pada tumbuhan atau malas untuk menanam tumbuhan, mengerti?” kata Bu Niken, dengan tegas.

Adit mengangguk. “Baik, Bu.”

“Kalau begitu kamu bisa kembali ke kelas. Jangan lupa untuk mengerjakan PR yang tadi Ibu kasih dan mulai Hari Sabtu Ibu harus sudah melihat kamu di klub tersebut. Mengerti kan, Adit?” 

Adit berdiri dari tempat duduknya. Ia lalu mencium tangan Bu Niken dan permisi untuk pamit kembali ke kelas. Selama berada di perjalanan, Adit terus merasa gelisah. Sebenarnya ia tidak malas untuk menanam tumbuhan. Tetapi karena sesuatu. Sesuatu yang bukan sebuah kemalasan.

***

“Nadia, mulai sekarang Aditya akan menjadi anggota baru di klub kita ini. Kamu sebagai ketua ekskul harus lebih memperhatikan dan membantu Adit, ya! Dan jangan lupa, Ibu harap kamu akan menanam pohon di halaman samping bersama Adit. Kamu tidak keberatan, kan?”
Nadia tersenyum pada Bu Niken. “Tidak, Bu. Saya akan berusaha untuk membantu Adit agar ia tidak malas lagi untuk menanam tumbuhan,” jawab Nadia, dengan sopan.
“Bagus, Nadia. Kalau begitu, Ibu tinggal dulu ya. Adit, mulai sekarang kamu harus belajar pada Nadia, ya? Ibu yakin, kamu pasti bisa mengatasinya dengan baik,” kata Bu Niken pada Adit.
Bu Niken meninggalkan seluruh anggota klub lingkungan dengan pekerjaan mereka masing-masing. Nadia memperhatikan Adit dari bawah ke atas. Lalu terbalik, dari atas ke bawah. Adit yang sadar dengan tatapan Nadia itu, tentu merasa risih dan segera menegurnya.
“Kamu lihat apa?” tanya Adit pada Nadia.
Nadia langsung menggeleng. “Tidak, aku tidak lihat apa-apa kok. Ayo, sekarang kita mulai bekerja!” ajak Nadia, dengan ramah.
Adit mencoba untuk duduk jongkok seperti Nadia. Memang, ia dan Nadia bertugas untuk menanam bibit-bibit bunga yang baru. Nadia yang menyadari bahwa Adit tidak juga duduk di sampingnya, langsung menarik Adit untuk tidak berdiri lagi. Dan dengan terpaksa, Adit akhirnya duduk jongkok juga.


“Kamu kenapa? Aku dengar, katanya kamu gak suka nanam pohon, ya? Kamu memang malas atau takut kotor?” tanya Nadia. Ia lalu memberi sebuah bibit pada Adit untuk ditanamnya ke dalam pot. Adit pun mau menerimanya dengan sedikit takut-takut.
Belum sempat Adit mengambilnya, Nadia sudah menarik bibit itu duluan. “Aduh, ada serangga!” teriaknya, sambil mengusir serangga itu agar pergi.
Adit terkejut setelah mendengar perkataan Nadia tadi. Dan ketika Nadia hendak memberikan bibit itu lagi, Adit langsung menolaknya mentah-mentah. “Jangan dekatkan bibit itu padaku! Jika tidak, aku berjanji akan membuangnya sekarang juga,” ucap Adit, dengan wajah yang terlihat ketakutan.
Nadia jadi khawatir pada Adit. “Kamu kenapa? Takut serangga?” tanya Nadia, setelah melihat tanggapan dari Adit yang sangat mengejutkannya.
Adit mendorong pot bunga yang disodorkan Nadia dengan keras sehingga jatuh ke tanah. Ia lalu pergi dari tempat itu sambil mengusap keringat yang mengalir di dahinya. Namun, tentu saja Nadia tidak membiarkannya begitu saja. Nadia kemudian mengajak Adit untuk minum dan duduk bersama. 
“Hm…”
“Kamu mau tanya apa?” tanya Adit, memotong Nadia yang ingin bicara.
Nadia menggigit bibirnya. “Hm… jadi benar, kamu itu takut serangga? Berarti, apa yang dibilang sama Bu Niken itu salah dong? Kamu bukannya malas, tetapi takut sama sesuatu yang berhubungan dengan tanaman, yaitu serangga. Benarkan?” tanya Nadia, setelah berhasil memberanikan dirinya.
Adit tersenyum. “Dulu waktu aku masih berumur 5 tahun, aku suka banget main sama tanaman. Aku suka bantu ayah untuk menanam bibit jagung di kebun, aku juga suka bantu ibu untuk menyiram bunga di taman, dan aku juga suka waktu bu guru nyuruh aku untuk meneliti tanaman. Sama kayak kamu sekarang, waktu itu aku ngerasa seneng banget karena bisa dekat sama tanaman, apalagi pohon mangga. Karena aku suka sama mangga,” cerita Adit, sambil membayangkan masa kecilnya dulu.
Nadia mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut Adit dengan setia. Ia lalu ikut tersenyum juga setelah Adit selesai bercerita.
“Terus? Kenapa tiba-tiba jadi berubah begini?” tanya Nadia.
Adit menghela napasnya pelan-pelan. “Karena suatu hari, waktu aku lagi ngelihat salah satu bunga milik ibuku, seekor lebah tiba-tiba menusuk hidungku tanpa ampun. Aku tahu kalau lebah itu gak sengaja. Tetapi, entah kenapa tiba-tiba aku merasa kalau tanaman itu jadi begitu berbahaya. Apalagi setelah kejadian itu, aku juga melihat jari telunjuk ibu tertusuk duri Bunga Mawar. Lalu dua hari kemudian, kaki ayah tiba-tiba jadi bengkak setelah naik pohon karena digigit sama semut. Meskipun alasannya konyol, tetapi hatiku gak bisa nolak untuk menganggap kalau tanaman jadi berbahaya sekarang,” jawab Adit, panjang-lebar.

Nadia meletakkan tangannya di bahu Adit. “Kalau gitu jangan nyerah, dong! Masa cuma gara-gara lebah aja kamu jadi gak cinta sama lingkungan lagi, sih?” bujuk Nadia pada Adit.
Adit melirik ke arah tangan Nadia yang menyentuh bahunya. Nadia yang sadar dengan tatapan Adit, langsung menarik tangannya kembali dan menggerutu di dalam hati karena sikap refleksnya ini.
Adit agak sedikit menegang. “Tetapi, meskipun aku gak mau nanam pohon bukan berarti aku gak mau jaga lingkungan, kan? Aku yakin, aku bisa melakukan hal lain untuk menunjukkan kesediaanku untuk menjaga lingkungan. Mungkin caramu ini, tetapi mungkin juga caraku adalah yang lain. Kamu ngerti maksud aku, kan?” jawab Adit, sambil melihat Nadia.
Nadia mengangguk untuk menjawab pertanyaan Adit tadi. Adit lalu berdiri. Ia mohon pamit untuk pergi ke kelas duluan karena waktu untuk kegiatan ekstra ini sudah selesai.
Nadia membereskan segala peralatan untuk berkebun yang mereka pakai tadi. Nadia tiba-tiba menghentikan pekerjaannya. Ia menatap ke arah jalan dimana Adit menghilang. Ia lalu melihat sebuah Bunga Mawar yang berada di depannya. Dan dengan wajah yang yakin, Nadia kembali bekerja tanpa memikirkan Adit lagi.
***
“Ini.” 
Adit melihat sebuah masker berwarna putih yang biasa diberikan oleh polisi di jalan ketika udara di luar rumah sedang berdebu atau penuh dengan asap itu dengan sedikit bingung. Ia lalu menatap Nadia dan mencoba mencari jawaban dari kebingungannya.
“Ayo pakai! Masker ini bakalan ngelindungin kamu dari lebah-lebah imut yang mau nusuk hidung kamu. Kamu gak perlu khawatir, masker ini bukan masker biasa yang gratis di jalan-jalan yang diberikan oleh polisi-polisi itu. Ini masker istimewa. Kemarin aku minta mama buat beliin dua supaya kamu gak takut lagi waktu kita nanam bibit hari ini,” cerita Nadia, dengan nada riangnya.

Adit memperhatikan masker itu sebentar. Ia lalu mengambil masker itu dari tangan Nadia dan memakainya. Seperti Adit, Nadia juga memakainya dengan cepat.
Adit mulai rileks dan tidak terlalu takut lagi ketika ia harus menanam bibit-bibit baru atau menyiram bunga seperti apa yang disuruh oleh Nadia. Nadia yang sedang bekerja dengan keras itu sempat melihat Adit sebentar. Nadia jadi merasa tenang setelah melihat Adit yang tampak baik-baik saja.

Tanpa terasa, satu bulan dari masa hukuman Adit sudah selesai. Hari ini, Adit resmi tidak menjadi anggota klub lingkungan di sekolahnya lagi. Bu Niken sudah memperhatikan Adit selama beberapa hari terakhir dan Bu Niken senang karena Adit sudah terlihat suka untuk menanam tanaman. 
Adit sedang berjalan menuju ke perpustakaan ketika tanpa sengaja ia mendengar salah seorang siswa sedang berbincang dengan temannya. Adit tanpa sengaja mencuri dengar. Tetapi, telinganya mampu menangkap arah pembicaraan kedua siswa itu.
“Aku udah keluar dari klub itu,” ucap seorang siswa yang menguncir rambutnya ke belakang.
“Kenapa?” tanya seorang siswa lagi, yang menjepit rambutnya dan membiarkan rambutnya tergerai.
“Habisnya sih, aku capek disuruh nanam pohon terus. Aku heran, kenapa ya Nadia betah jadi ketua dari klub itu. Padahal, dia kan nggak dikasih apa-apa karena kerja kerasnya itu. Aku salut sama dia. Seharusnya, aku juga bisa kayak dia biar bumi kita jadi bersih dan gak menangis lagi.”
Siswa yang satunya lagi mengangguk. “Benar. Tapi, kita bisa bantuin Nadia dengan ngelakuin hal lain, kan?”
“Iya sih. Tapi, sekali-kali kita juga perlu bantuin dia. Aku juga pengen punya pohon yang terus tumbuh dan ngelindungi aku seperti aku ngelindungi dia waktu dia masih kecil.”
 
“Iya. Aku juga mau kayak gitu. Ayo, kita bawa bibit pohon kesukaan kita besok!” 
Adit tersenyum setelah mendengar ucapan kedua siswa itu tadi. Memang, mungkin mereka tidak serajin Nadia yang terus menanam satu buah pohon setiap harinya di sekolah. Tetapi, mereka tetap memiliki keinginan untuk menjaga bumi ini. Adit jadi merasa bersalah pada bumi tercintanya ini. Hanya karena hal kecil seperti itu, dia jadi tidak mempedulikannya lagi. Padahal, di bumi inilah selama ini Adit mendapat kebahagiaan. 

 
Adit lalu berlari keluar dari perpustakaan. Di dalam perjalanan, ia merogoh kocek celananya dan tersenyum setelah menemukan apa yang dicarinya. Akhirnya, Adit tiba di halaman samping ke sekolah. Di matanya, bayangan Nadia dengan tangan kotornya sudah tampak dengan jelas. Ia lalu mendekati Nadia dan duduk jongkok menemaninya.
“Sendirian aja, nih?” tanya Adit, sambil tersenyum pada Nadia.
Nadia membalas senyuman Adit juga. “Iya. Yang lain lagi pada sibuk, makanya aku sendiri yang ada disini,” tanya Nadia, sambil melanjutkan pekerjaannya.
“Kenapa setiap hari kamu bisa nanam satu pohon, kecuali Hari Minggu?” tanya Adit lagi, penasaran.
Nadia kembali tersenyum. “Ya bisa aja. Kalau niat, pasti bisa. Tinggal buat jadwal terus disiplin sama jadwal yang ada disana. Gampang, kan?” jawab Nadia, dengan enteng.
Adit manggut-manggut. “Sebenarnya, apa alasan kamu sehingga kamu selalu berusaha untuk menanam pohon atau bunga? Aku yakin, pasti bukan hanya karena kamu adalah ketua klub lingkungan di sekolah kita kan?” 
“Kamu tahu gak, awalnya aku juga terpaksa buat masuk klub ini dan selalu menanam pohon setiap harinya. Tapi, setelah hampir tiga bulan aku bertahan, akhirnya aku ngerasa nyaman juga. Aku jadi menyadari satu hal. Mungkin awalnya terpaksa, tapi setelah itu jadi perasaan yang luar biasa. Meskipun aku tahu kalau dunia itu luas, tetapi aku tetap suka melihat bunga atau pohon tumbuh dan melindungiku serta orang-orang yang kusayangi dari cuaca panas yang semakin hari semakin panas,” jelas Nadia, sambil membayangkan kisahnya dulu.


Adit memperhatikan sikap Nadia tanpa henti. Ia lalu tersenyum. Dikeluarkannya masker yang dibawanya tadi dan segera dipakainya dengan cepat. Nadia yang mendengar suara berisik dari arah Adit, langsung melihatnya.
“Kamu mau ngapain?” tanya Nadia, bingung.
Adit sebenarnya tersenyum dan Nadia tahu itu. “Aku mau bantuin kamu buat mengecilkan dunia sedikit. Memang sih, gak banyak. Mungkin cuma sampai di Laboratorium Biologi aja. Gak masalah, kan?” jawab Adit, dengan manis.
“Tapi, katanya kamu gak mau pakai masker lagi? Katanya kamu udah capek buat nanam pohon. Terus, katanya kamu juga gak mau pakai masker karena cewek-cewek gak bisa ngelihat wajah kamu yang tampan itu. Tetapi, kenapa sekarang malah kamu pakai? Kamu gak dihukum sama Bu Niken lagi, kan?” tanya Nadia, belum mengerti dengan sikap Adit tadi.
“Iya, aku sebenarnya malas buat nanam pohon lagi. Aku juga sebenarnya gak suka pakai masker karena wajah tampanku ini jadi gak kelihatan sama cewek-cewek di sekolah. Tapi, aku lagi gak dihukum kok sama Bu Niken.” Adit menghentikan perkataannya. “Cuma, aku rasa aku harus segera berubah karena semua orang juga sudah mulai berubah. Meskipun sulit, tapi aku gak mau ketinggalan. Terus, aku juga gak butuh sama perhatian cewek-cewek yang ngelihat wajahku tanpa masker. Karena, aku lebih tertarik dan ingin menarik perhatian cewek yang suka kalau aku pakai masker ini.”
Nadia menatap Adit dengan mata yang tidak percaya. Ia kemudian tersenyum. Adit pun juga begitu. Dan tanpa membuang banyak waktu, Adit langsung mengambil pot bunga yang dipegang oleh Nadia. Dengan perasaan senang, mereka berdua terus menanam pohon sampai rasanya mereka sudah menghijaukan seluruh dunia dalam waktu yang singkat…