Sabtu, 16 Juli 2011

Menurutku, Dunia Yang Kecil itu...



Allah telah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 11 yang memiliki arti :

"Dan apabila dikatakan kepada mereka mereka, 'Janganlah berbuat kerusakan di bumi!' Mereka  menjawab, 'Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan."

Begitulah, Allah telah memerintahkan kepada kita untuk tidak melanggar nilai-nilai yang ditetapkan agama yang akan mengakibatkan alam menjadi rusak bahkan hancur. Allah telah menurunkan semua tumbuh-tumbuhan, hewan, air dan sebagainya untuk manusia. Dan seharusnya sebagai khalifah di bumi, manusia turut menjaganya, melindunginya, melestarikannya, bahkan mengolahnya dengan baik. Itulah tugas manusia setelah tugasnya untuk selalu bersujud kepada Allah.

Bumi ini luas. Sangat luas. Meskipun langit atau angkasa masih lebih sangat luas daripada bumi. Tetapi, terkadang orang berkata bahwa bumi ini kecil. Kenapa? Aku juga bingung mengapa orang mengibaratkannya seperti itu. Karena setahuku, luas bumi saja mencapai 57 juta km persegi. Sudah jutaan. Bahkan uang tabunganku belum sampai 50 juta.

Begitulah. Suatu hari, tanpa sengaja aku menemukan jawabannya. Saat itu aku dan temanku sedang bermain. Kami bermain negara-negaraan dengan peta yang aku bawa karena guruku menyuruhku untuk membawanya. Lalu, aku pun melebarkan tanganku dan mencoba untuk mengukur diameter bumi dengan telapak tanganku sendiri. Mungkin lebarnya hanya dua jengkal lebih sedikit. Aku pun sadar. Ternyata itu maksud perkataan orang-orang itu. Namun, aku kembali berpikir. Jika memang bumi sekecil itu, mengapa guruku yang suka menanam pohon tidak bisa menanamnya dengan cepat di seluruh dunia?
 


Ini adalah sampul belakang dari bukuku


Menarik, kan?

Itu benar, orang mengatakan bahwa bumi itu kecil karena bertemu dengan orang yang sama di tempat yang berbeda. Itu benar, bumi memang kecil di peta karena skalanya besar sekali dari ukuran yang sebenarnya. Namun, satu hal ini lagi juga akan menjadi benar. Bumi menjadi kecil ketika kita mau bersama-sama menanam pohon di tempat masing-masing atau di tempat yang kita suka. Tanpa sadar, bumi sudah dipenuhi dengan pohon-pohon dan bunga-bunga karena kita serempak menanamnya.

Jangan menyerah meskipun hanya kita sendiri yang melakukannya. Jangan iri jika orang lain duduk dengan tenang sementara kita berkeringat karena menanam pohon yang kita sukai. Dan tetap ikhlas untuk bersikap peduli lingkungan karena selain lingkungan jadi bersih, kita juga akan mendapat banyak pahala.

Jagalah hatimu untuk tetap membuang sampah pada tempatnya. Pikirkan jika orang yang bersih adalah orang yang istimewa karena menjadi bersih itu susah. Jangan malas untuk mengikuti praktek pelajaran PLH dan pikirkan jika dirimu akan memperoleh banyak pengalaman dari sana. Dan jangan terpengaruh untuk menjadi orang yang lebih buruk. Sekali-kali, jadilah orang yang ditiru, bukan orang yang meniru. Bukankah itu terdengar hebat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar